Minggu ini kami bertiga dah rencana mau ke Purbalingga buat ke bengkel, maklum aja motor dah 3 bulan belom di servis dan cuman di Purbalingga-lah tempat yang paling bagus "servicenya".
Masih berjalan ke selatan, sambil mengingat-ingat waktu kecil (tahun 1990-an) dulu pernah ikut FORKI yang latihannya di lapangan tempat jemur rempah Gedung Gemit sekarang menjadi PT. Indokores Sahabat. Seingatku, dulu masih banyak ku lihat rel - rel yang membentang dari depan Gedung Gemit hingga keselatan. Dan juga masih ku lihat ada bangunan Stasiun berwarna pastel hijau tua. Sekarang Rel-rel itu sudah lenyap di timbun bangunan dan sebagian diambil oleh PT. KAI. Gedung Stasiun pun rupanya sudah di bongkar di jadikan jalan masuk ke sebuah pabrik baru bernama PT Boyang Industrial.
Masih berjalan ke arah selatan, sebuah kios bertingkat bertuliskan Stasiun Purbalingga membuatku terperangah. Kok masih ada setasiunnya ya, sedangkan kereta dan rel keretanya saja tidak ada, selidik punya selidik ternyata tempat jual tiket kereta aja, dan keretanya tetep naik di stasiun Purwokerto.
Dari sana, masih ke selatan lagi terdapat taman hijau. Yang terlihat masih ada rambu-rambu kereta dan sebuah jalur rel yang terlihat sebagian menikung ke arah utara menjauh dari jalan raya. Di sana sempat ngobrol dengan penduduk, "masih mas, sebenernya rel-rel itu masih ada di tempatnya cuman 99 persen sudah tertimbun di bawah bangunan baru.
Sayang sekali bangunan bangunan tua yang punya nilai sejarah tergusur dengan mudahnya oleh tank-tank industri yang sedang di dongkrak naik ke atas.
Lanjutan susuran 17 08 2009
Dari Bekas Stasiun Purbalingga meluncur keselatan menyusur bekas Rel, tapi tak di temukan jejak hingga Sungai ****, baru disanalah saya menemukan jembatan rel diatas sungai ****, dari jembatan sungai **** hingga perbatasan Purbalingga - Banyumas sangat sulit menemukan jejaknya.
Namun setelah perbatasan, ku boleh tersenyum lagi, beberapa bagian rel masih terlihat sepasang berjajar, tapi sudah tidak keruan bentuknya. Terus keselatan sebelum tikungan Banjarsari ternyata rel menjauh dari jalan raya masuk ke perkampungan, bekas jalur rel berubah menjadi jalan kampung dan akhirnya jalan menikung masuk ke areal persawahan menuju stasiun Banjarsari.
Selanjutnya Menyusur Stasiun Banjarsari - Stasiun Klampok
Sekalian nunggu karna antriannya bejibun, kesempatan aku untuk "hunt". Pertama ku langsung meluncur ke arah Kandanggampang. Disana sedang ada pembongkaran pasar Purbalingga yang sudah di pindah ke lokasi baru di Pasar Segamas. Menurut cerita orang, pasar Purbalingga yang sedang di bongkar merupakan pasar peningalan jaman Belanda tahun 1926.
Masih berjalan ke selatan, sambil mengingat-ingat waktu kecil (tahun 1990-an) dulu pernah ikut FORKI yang latihannya di lapangan tempat jemur rempah Gedung Gemit sekarang menjadi PT. Indokores Sahabat. Seingatku, dulu masih banyak ku lihat rel - rel yang membentang dari depan Gedung Gemit hingga keselatan. Dan juga masih ku lihat ada bangunan Stasiun berwarna pastel hijau tua. Sekarang Rel-rel itu sudah lenyap di timbun bangunan dan sebagian diambil oleh PT. KAI. Gedung Stasiun pun rupanya sudah di bongkar di jadikan jalan masuk ke sebuah pabrik baru bernama PT Boyang Industrial.
Masih berjalan ke arah selatan, sebuah kios bertingkat bertuliskan Stasiun Purbalingga membuatku terperangah. Kok masih ada setasiunnya ya, sedangkan kereta dan rel keretanya saja tidak ada, selidik punya selidik ternyata tempat jual tiket kereta aja, dan keretanya tetep naik di stasiun Purwokerto.
Dari sana, masih ke selatan lagi terdapat taman hijau. Yang terlihat masih ada rambu-rambu kereta dan sebuah jalur rel yang terlihat sebagian menikung ke arah utara menjauh dari jalan raya. Di sana sempat ngobrol dengan penduduk, "masih mas, sebenernya rel-rel itu masih ada di tempatnya cuman 99 persen sudah tertimbun di bawah bangunan baru.
Sayang sekali bangunan bangunan tua yang punya nilai sejarah tergusur dengan mudahnya oleh tank-tank industri yang sedang di dongkrak naik ke atas.
Lanjutan susuran 17 08 2009
Dari Bekas Stasiun Purbalingga meluncur keselatan menyusur bekas Rel, tapi tak di temukan jejak hingga Sungai ****, baru disanalah saya menemukan jembatan rel diatas sungai ****, dari jembatan sungai **** hingga perbatasan Purbalingga - Banyumas sangat sulit menemukan jejaknya.
Namun setelah perbatasan, ku boleh tersenyum lagi, beberapa bagian rel masih terlihat sepasang berjajar, tapi sudah tidak keruan bentuknya. Terus keselatan sebelum tikungan Banjarsari ternyata rel menjauh dari jalan raya masuk ke perkampungan, bekas jalur rel berubah menjadi jalan kampung dan akhirnya jalan menikung masuk ke areal persawahan menuju stasiun Banjarsari.
Selanjutnya Menyusur Stasiun Banjarsari - Stasiun Klampok
1 komentar:
keren nih penyusurannya, terimakasih!!
Posting Komentar
Silahkan isi komentar anda !
Jangan lupa tinggalkan Nama dan alamat emailnya